Nasib Gagal Tembus PKN STAN 2016
Entah cobaan apa lagi yang menimpa diriku dalam mengarungi bahtera kehidupan ini, setelah Allah SWT mengujiku dengan memisahkanku dengan Ayahanda tercinta, kemudian harus menghadapi permasalahan finansial dalam keluarga, dan kini aku harus bersabar untuk kembali menerima cobaan yang diberikan oleh Nya, dengan merelakan sebuah keinginan yang telah menjadi hasrat dan telah mendarah daging dalam jiwaku. Gagal menjadi mahasiswa PKN STAN adalah sebuah pengalaman pahit yang harus menimpaku, kenapa aku menyebutnya dengan pengalaman pahit ? lantaran hanya tinggal satu langkah lagi diriku resmi menjadi mahasiswa baru namun harus kandas di akhir perjalanan panjang. Dan disamping itu, tahun ini merupakan kesempatan terakhir bagiku untuk bisa mendaftarkan diri menjadi mahasiswa PKN STAN, karena pada tahun-tahun selanjutnya diriku sudah tidak mempunyai kesempatan untuk mendaftarkan diri kembali.
Entah cobaan apa lagi yang menimpa diriku dalam mengarungi bahtera kehidupan ini, setelah Allah SWT mengujiku dengan memisahkanku dengan Ayahanda tercinta, kemudian harus menghadapi permasalahan finansial dalam keluarga, dan kini aku harus bersabar untuk kembali menerima cobaan yang diberikan oleh Nya, dengan merelakan sebuah keinginan yang telah menjadi hasrat dan telah mendarah daging dalam jiwaku. Gagal menjadi mahasiswa PKN STAN adalah sebuah pengalaman pahit yang harus menimpaku, kenapa aku menyebutnya dengan pengalaman pahit ? lantaran hanya tinggal satu langkah lagi diriku resmi menjadi mahasiswa baru namun harus kandas di akhir perjalanan panjang. Dan disamping itu, tahun ini merupakan kesempatan terakhir bagiku untuk bisa mendaftarkan diri menjadi mahasiswa PKN STAN, karena pada tahun-tahun selanjutnya diriku sudah tidak mempunyai kesempatan untuk mendaftarkan diri kembali.
Seperti kita ketahui bersama, PKN
STAN merupakan perguruan tinggi kedinasan yang berada dibawah naungan
Kementerian Keuangan RI yang memberikan kesempatan kepada lulusan SMA Sederajat
untuk dapat menempuh pendidikan tinggi dengan program Diploma baik itu D I
maupun D III. PKN STAN menjanjikan jaminan kerja kepada mahasiswanya kelak setelah lulus dari masa pendidikan. Sehingga
tidak mengherankan jika peminatnya setiap tahun selalu membludak mengingat cerahnya
masa depan yang akan digapai nantinya.
Sebetulnya tekadku untuk
melanjutkan pendidikan tinggi di PKN
STAN tidaklah selinear dengan jurusan semasa SMK. Lantaran aku bersekolah di
sebuah sekolah yang juga kedinasan dengan berada dibawah naungan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tapi tidak ada salahnya bagiku untuk bisa
meneruskan cita-cita yang sempat terhapuskan dari memoriku. Aku hanya berfikir
apabila nantinya aku lulus dari PKN STAN
dan harus mengabdi di Kementerian Keunagan RI sama saja halnya, karena
masih satu tujuan yaitu menjadi abdi negara, hanya saja berbeda dalam tupoksi
pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Awal kisah ketika bulan Maret
2016, aku mendengar kabar dari teman-temanku yangs sedang asyik membahas
serba-serbi seputar sekolah kedinasan di halaman depan kamarku. Salah satu dari
mereka ada yang berminat untuk mencoba mendaftarkan diri di PKN STAN, lalu aku
mendengar dengan lebih meresapi pembicaraan mereka dan seketika pikiranku
langsung tertuju kepada niatku dahulu ketika masih duduk di Kelas 2 SMK, yang
sangat ingin melanjutkan kuliah di PKN STAN. Sontak, aku pun langsung mencari
informasi pendaftaran melalui internet dan akupun menemukan informasinya.
Ternyata tahun ini pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Reformasi
Birokrasi membuka sekitar 6000 formasi
PNS dari jalur khusus sekolah kedinasan untuk lulusan SMA Sederajat. Untuk PKN
STAN sendiri tahun ini menerima 3650 orang. Akupun langsung tertarik dan
berusaha untuk menghubungi Ibuku yang sedang bekerja di Taiwan untuk meminta
persetujuan darinya. Dan sangatlah senang bagiku ketika ibu menyetujui
keingainku untuk mendaftarkan diri di kampus PKN STAN.
Aku pun mulai mempersiapkan
berkas-berkas yang diperlukan pada saat itu. Tahap pertama yang harus aku lalui
adalah pendaftaran on-line. Aku mulai membuka situs panselnas Kementerian
Pendayagunaan Reformasi Birokrasi, kemudian setelah itu masuk menuju situs
resmi USM PKN STAN 2016. Setelah rampung
mengisi data diri yang dibutuhkan, tahapan selanjutnya adalah meminta izin
kepada Pembina sekolahku terkait keinginanku bersama teman-temanku mendaftarkan
diri di Kampus PKN STAN. Dan ketika pembina sekolahku mengizinkan, langkah
selanjutnya adalah melakukan transaksi pembayaran melalui Bank Madiri. Perlu
diketahui bersama, dari sekolahku pada saat itu ada 6 siswanya termasuk aku
yang berniat untuk mendaftar di kampus PKN STAN. Pada saat melakukan
pendaftaran on-line aku memilih lokasi ujian di Yogyakarta tepatnya di Balai
Diklat Keuangan Yogyakarta. Hal ini dengan mempertimbangkan lokasi kota
Yogyakarta yang tidak terpaut jauh dengan kampung halamanku di Purwokerto.
Tahapan selanjutnya adalah
melakukan Verifikasi berkas menuju lokasi ujian yang dipilih pada saat
melakukan pendaftaran on-line. Tepat pada tanggal 13 April aku bertolak menuju
Yogyakarta setelah mengantongi surat izin dari pembina sekolahku. Pada saat di
Yogyakarta, aku menginap di tempat kos milik sepupuku yang sedang bekerja
disana. Berdasarkan surat pemberitahuan dari panitia seleksi PKN STAN aku
mendapat jadwal verifikasi berkas pada tanggal 15 April. Dan hari yang ditunggu
pun tiba, pada pagi harinya aku langsung menuju lokasi, dan alangkah
terkejutnya aku ketika melihat lokasi pendaftaran yang dikerumuni oleh
anak-anak yang mengenakan pakaian hitam putih menyerupai job seeker yang sedang mengadu nasib pada bursa kerja. Setelah
mengambil nomor antrian, aku langsung menuju kursi yang kosong untuk menunggu
nomor antrianku dipanggil. Pada saat menunggu, aku sempatkan waktu untuk
berbincang-bincang dengan peserta lainnya yang duduk disampingku. Setelah
berbincang cukup lama, dapat disimpulkan bahwa Rata-rata keinginan mereka
adalah sama denganku, dengan berkuliah di Kampus PKN STAN mereka bisa membanggakan
orang tua mereka. Karena seperti kita ketahui saat ini biaya kuliah dikampus
umum tidaklah murah, dan sulitnya mencari kerja setelah lulus menjadi sarjana.
Setelah selesai melaksanakan verifikasi berkas aku mendapatkan secarik kertas
yang merupakan kartu peserta yang akan
digunakan pada saat mengikuti ujian tertulis pada tanggal 15 Mei nanti.
Hari yang ditunggu-tunggu pun
tiba dimana tanggal 15 Mei aku melaksanakan tes tahap pertama yaitu tes
tertulis. Segala persiapan telah aku lakukan sebelumnya dengan sangat matang.
Aku mendapatkan lokasi tes yang kebetulan tidak begitu jauh dengan tempat kos
milik sepupuku yaitu di Kampus III Universitas Sanata Dharma. Tes tertulis
masuk PKN STAN dinamakan USM PKN STAN yang terdiri dari 2 macam soal berbentuk multiple choice, yakni Tes Potensi
Akademik (TPA) dan Tes Bahasa Inggris (TBI) yang harus dikerjakan oleh peserta
dengan batas waktu maksimum 2,5 jam. Untuk sistem penilaiannya tidak jauh
berbeda dengan tes seleksi masuk perguruan tinggi seperti SBMPTN ataupun Ujian
Mandiri yakni jika jawaban benar bernilai 4, tidak dijawab bernilai 0, dan
jawaban salah bernilai -1. Sedikit berbeda dengan tes pada umumnya, tes
tertulis USM PKN STAN ini memberlakukan sistem penilaian apabila jumlah jawaban
benar pada TPA dan TBI kurang dari sepertiga jumlah soal, maka peserta terkena
nilai mati dan tidak akan bisa berlanjut ke tahap seleksi berikutnya, namun
sebaliknya apabila berhasil melampauinya maka akan lulus ke tahap seleksi
berikutnya. Sebelum memulai tes, tak lupa pada pagi harinya aku melakukan
sarapan pagi, kemudian setelah mengecek semua perlengkapan tulis, aku langsung
menuju lokasi tes dengan diantarkan oleh sepupuku menggunakan sepeda motor
miliknya. Setibanya dilokasi tes, aku langsung menuju ruangan tempatku akan
melakukan Tes, tepatnya di ruang K.209. Ruangan tersebut berada dilantai 3
sehingga aku harus menaiki tangga untuk menuju kesana. Setelah tiba, aku masuk
kedalam ruangan untuk mengecek meja yang terdapat nomor ujianku. Ternyata aku
mendapatkan lokasi dibagian paling belakang, sehingga aku merasa ini sebuah
keberuntungan, karena dibagian belakang aku dapat mengerjakan soal dengan
nyaman dan lebih fokus. Setelah mengetahui posisiku diruangan tersebut, aku
menuju keluar ruangan untuk menunggu sejenak lantaran waktu masih menunjukkan
pukul 07.30 WIB, itu artinya masih kurang 30 menit lagi tes akan dimulai.
Beberapa saat kemudian, nampak bapak-bapak yang berkalungkan name taq dilehernya. Dan betul sekali
dugaanku, mereka adalah pengawas Ujian. Sebanyak 2 orang bapak-bapak tadi masuk
kedalam ruanganku dengan membawa beberapa bendel amplop yang didalamnya berisi
soal ujian. Mereka menyuruh anak-anak yang berada diluar ruangan untuk segera
masuk, lantaran tes akan segera dimulai. Tak lupa sebelum memasuki ruangan, aku
berdoa beberapa saat kepada Allah SWT agar nantinya pada saat melaksanakn ujian
diberikan kelancaran. Setelah itu aku meninggalkan tas diluar, dan langsung
menuju ruangan dengan membawa kartu peserta, maupun perlengkapan tulis yang
telah disiapkan. Rasa gugup menyelemuti diriku saat memasuki ruangan itu, namun
aku tetap berusaha mengatur emosional agar nantinya tes dapat berjalan lancar
sesuai apa yang diharapkan. Setelah selesai mengerjakan ujian, aku bergegas
untuk keluar dari dalam runagan, sambil meletakkan kembali peralatan tulis
kedalam tasku. Perasaan lega bercampur kegelisahan aku rasakan ketika selesai
mengerjakan soal ujian. Lega dalam arti perjuanganku sebelum ujian yang
dilakukan dengan belajar materi secara tekun telah terselesaikan pada saat tes,
dan gelisah dalam arti menunggu hasil ujian yang akan diumumkan 10 hari kedepan
tepatnya tanggal 25 Mei.
Tepat pada tanggal 25 Mei, hasil
seleksi Tes Tertulis pun diumumkan, dan betapa senangnya aku setelah membuka
website dan mengetahui bahwasanya aku termasuk salah satu dari 7576 peserta
yang dinyatakan lulus tes tertulis dan berhak mengikuti tahapan tes selanjutnya
yaitu Tes Kesehatan dan Kebugaran (TKK) pada tanggal 29 Mei nanti. Untuk jumlah
peserta lulus yang berasal dari lokasi ujian Yogyakarta sebanyak 1655 peserta
dari sekitar 15000 pendaftar, sehingga jumlah ini menjadikan kota Yogyakarta
sebagai jumlah pendaftar terbanyak kedua setelah Jakarta. Aku pun langsung memberikan kabar kepada ibuku
dan teman-temanku. Rasa sedikit sedih aku rasakan ketika mengetahui
teman-temanku satu sekolah tidak ada yang berhasil lulus tes tertulis selain
aku. Ini semua menjadi tantangan, tekanan, maupun harapan bagiku agar aku bisa
benar-benar lulus dan membanggakan sekolah mengingat hanya aku sendiri yang
masih mempunyai kesempatan untuk bisa tembus menjadi mahasiswa PKN STAN 2016. Namun disamping perasaan gembira, muncul pula
perasaan cemas lantaran aku belum mengetahui bagaimana proses pelaksanakan Tes
Kesehatan dan Kebugaran ini dan apakah nantinya diriku tetap bisa lolos ke
tahap selanjutnya sampai resmi diterima sebagai mahasiswa baru PKN STAN tahun
2016.
Untuk menghadapi TKK ini tidak
banyak persiapan yang aku lakukan, hal ini dikarenakan agendaku yang lebih
banyak terfokus untuk berlatih mempersiapkan gelaran wisuda yang akan dilaksanakan
pada tanggal 26 Mei. Aku hanya berusaha untuk menjaga pola makan yang teratur,
rajin melakukan olahraga ringan pada pagi hari, dan menjaga pola tidur yang
cukup. Setelah aku mengecek data di
website dan bertanya kepada orang lain, ternyata TKK ini terdiri dari 3 sesi
tes yakni pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dari dokter rumah sakit yang
telah ditunjuk oleh panitia, melakukan lari keliling lapangan sejauh 300 meter
selama 12 menit, dan satu lagi melakukan shuttle
run, yaitu lari cepat membentuk angka 8. Setelah pelaksanaan wisuda selesai
digelar, aku langsung mengemasi barang-barangku diasrama untuk segera
membawanya pulang menuju kampung halamanku di Purwokerto. Proses pulang ke rumah setelah selesai wisuda yang begitu
cepat sempat membuat teman-temanku banyak yang bertanya-tanya, namun mereka
semua memaklumi karena diriku harus segera mempersiapkan diri untuk mengikuti
TKK pada tanggal 29 mei nanti. Tepat pada tanggal 28 mei dari kampung halamanku
di Purwokerto aku langsung menuju kota Yogyakarta menggunakan transportasi
kereta api. Dan ketika sesampainya di Stasiun Lempuyangan, aku menggunakan jasa
ojeg menuju tempat kos milik sepupuku. Mengetahui kelulusanku pada tahap tes
tertulis lalu, saudara sepupuku pun merasa senang dan terus memberikan dukungan
semangat agar bisa sukses melaksanakan tes TKK ini.
Pada pagi harinya tanggal 29 mei,
aku langsung menuju lokasi tes TKK dilaksanakan yaitu di Balai Diklat Keuangan
Yogyakarta. Seperti biasa, sepupuku dengan siap sedia mengantarkanku dengan
menggunakan sepeda motor miliknya. Sesampainya dilokasi, aku langsung menuju
antrian untuk mengisi daftar hadir. Pelaksanaan TKK ini berbeda dengan tes
sebelumnya, dimana jumlah peserta yang mengantri tidak sebanyak pada saat
melaksanakan verifikasi berkas pada pertengahan april lalu. Pelaksanaan TKK ini
terbagi menjadi beberapa sesi dimana aku mendapatkan giliran untuk
melaksanaknnya di sesi 1 yang dilaksanakan pada hari ini dengan jumlah peserta
masing-masing sesi setiap harinya adalah kisaran 300 orang.
Setelah selesai mengisi daftar
hadir, aku langsung mencari tempat kosong demi menunggu nomor antrianku
dipanggil. Sambil mengobrol dengan peserta lainnya, aku mengamati satu persatu
peserta yang dipanggil untuk masuk kedalam ruangan. Setelah mereka keluar
dari ruangan, mereka langsung diantar
menggunakan mobil milik kantor menuju lapangan. Perlu diketahui, bahwasanya
pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dilaksanakan sebelum tes kebugaran dengan
tempatnya didalam ruangan tertutup, dan untuk tes kebugaran dilaksanakan di
lapangan. Setelah cukup lama menunggu, nomor antrianku pun dipanggil, aku
bergegas masuk kedalam ruangan untuk menyerahkan kartu peserta yang pada saat
itu digunakan untuk tes tertulis, kemudian dilanjutkan dengan mengisi blangko
yang disediakan oleh panitia. Dimana pada blangko tersebut berisi informasi
seputar riwayat penyakit yang pernah aku derita selama ini. Setelah selesai mengisi
blangko aku menuju ke ruangan lain untuk melaksanakan tes kesehatan. Beberapa
tes kesehatan yang aku lakukan adalah berupa pengukuran tinngi dan berat badan,
tekanan darah, tes buta warna, kemudian pemeriksaan denyut jantung dan
paru-paru. Setelah semua proses tersebut, aku langsung masuk kedalam mobil
untuk menuju ke lapangan dalam rangka pelaksanaan tes kebugaran. Satu mobil
berisi 10 anak, dan perjalanan menuju lapangan hanya berkisar selama 5 menit.
Begitu tiba dilokasi aku mendapatkan nomor dada berwarna hijau. Nomor dada ini berguna
untuk mengidentifikasi diriku ketika melaksanakan lari. Sebelum lari dimulai,
panitia mengarahkanku dan peserta lainnya untuk melaksanakan pemanasan agar
pada saat lari tubuh tidak kaku, dan begitu lari dimulai, aku langsung
mengerahkan segala energi yang ada. Pada tahap awal aku berusaha untuk lari
dengan kecepatan lambat dan selanjutnya aku terus menambah kecepatan lari
dengan konstan. Rasa kaku dan sengkil pada perut sempat aku rasakan ketika
lari, hal ini mungkin dikarenakan sudah sekitar 1 bulanan aku tidak melaksanakan
lari seperti biasa sehingga wajar saja jika keadaanku seperti itu. Setiap
selesai mengelilingi lapangan satu putaran aku meneriakan warna dan nomor dada
yang akun kenakan. Dan ketika waktu 12 menit berakhir, para peserta diharuskan
untuk mengakhiri lari dengan berhenti pada titik lapangan saat peluit tepat
dibunyikan, dan setelah dihitung-hitung dalam 12 menit aku hanya mampu menempuh
jarak 1900 meter. Sebuah pencapaian yang menurutku biasa lantaran pada saat
latihan dahulu aku pernah menempuh jarak lebih dari itu. Namun harus tetap
disyukuri karena aku telah mengerahkan segala tenaga yang aku miliki pada saat
lari. Setelah tes lari dilaksanakan, rangkaian tes selanjutnya adalah
melaksanakan shutle run, yakni lari
cepat membentuk angka 8. Dan setelah tes shuttle
run selesai dilaksanakan aku dan teman-teman satu kloter bersegera untuk
kembali ke Kantor BDK. Rasa lega dan gelisah kembali aku rasakan setelah
selesai melaksanakan tahapan TKK ini sama halnya ketika selesai melaksanakan
tes tertulis pada waktu itu. Namun dari semuanya aku hanya bisa mengharapkan
hasil yang terbaik, aku berfikiran bahwa walaupun aku telah mengerahkan usaha
yang maksimal, tetap sajalah ALLAH SWT yang berkehendak.
Hari pun berlalu dan tak terasa
waktu yang kutunggu pun datang, tanggal 15 Juni tepatnya merupakan hari dimana
akan diumumkan hasil tes TKK yang telah aku laksanakan pada tanggal 29 Mei
lalu. Tepat pada pagi harinya aku langsung membuka website pknstan.ac.id untuk melihat hasilnya. Walaupun link pengumuman yang
ku unduh sedikit lambat, tak mengurangi rasa antusiasme untuk segera mengetahui
hasilnya. Alangkah senangnya ketika mengetahui namaku kembali tercantum di
hasil pengumuman dan secara pasti mengantarkan langkahku untuk menempuh tes
tahap selanjutnya yaitu Tes Kompetensi Dasar Berbasis Komputer (TKD CAT).
Memang sedikit berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini
khususnya pemerintah mempunyai kebijakan untuk memasukkan komponen tes TKD CAT ini
pada saat pendaftaran, sehingga nantinya apabila para mahasiswa sudah selesai
menempuh pendidikan di PKN STAN, mereka akan secara resmi menyandang status
sebagai CPNS di Kementerian Keuangan tanpa harus melaksanakan tes kembali. Tes
TKD CAT ini merupakan tahapan akhir dari seluruh rangkaian tes penerimaan
mahasiswa baru PKN STAN 2016 yang terdiri dari 3 tipe soal yaitu Tes Wawasan
Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi
(TKP). Jumlah soal yang diujikan sebanyak 100 butir yang harus diselesaikan
oleh peserta dalam waktu 90 menit. Untuk sistem penilaiannya bagi TWK dan TIU
apabila menjawab benar akan mendapat poin 5, salah 0, dan tidak menjawab 0. Dan
untuk TKP poin penilaian menggunakan skala dari 1-5, sehingga pada TKP tidak
ada istilah mendapatkan poin 0. Setelah melihat hasil pengumuman resmi melalui
website, diketahui bahwasanya peserta yang lulus TKK ini berjumlah 6500 orang
untuk seluruh Indonesia. Dan untuk lokasi ujian Yogyakarta sendiri terdapat
1491 orang yang dinyatakan berhak mengikuti Tes TKD CAT. Aku mnedapatkan
giliran untuk melaksanakan tes ini pada hari pertama yaitu tanggal 20 Juni
bertempat di Balai Diklat Keuangan Yogyakarta.
Persiapan yang aku lakukan
menjelang pelaksanaan tes TKD CAT adalah dengan membeli buku latihan soal di
gerai Gramedia Purwokerto. Setiap harinya, aku berusaha meluangkan waktu untuk
mempelajari materi dari buku yang telah aku beli. Dari pengalaman
senior-seniorku dari SMK Kehutanan yang pernah mengikuti seleksi penerimaan CPNS,
tes TKD CAT ini sedikit berbeda lantaran kita tidak akan mengetahui materi mana
yang akan menjadi soal yang akan kita kerjakan nantinya karena soal disajikan
secara random oleh komputer. Berbeda seperti tes tertulis, dimana para peserta
akan mendapatkan bentuk soal dengan materi yang sama, pada tes TKD CAT ini
keberuntungan lah yang akan mengantarkan kita sukses meraih skor tinggi.
Aku berangkat menuju Yogyakarta
pada tanggal 19 mei dengan menggunakan jasa transportasi kereta api. Seperti
biasa, setibanya di Stasiun Lempuyangan aku menuju tempat kos milik sepupuku.
Setibanya di kos, ucapan selamat kembali dia ucapkan kepadaku. Sepupuku berkeyakinan
bahwa aku telah resmi diterima sebagai mahasiswa PKN STAN tahun ini. Akupun
menjelaskan belum 100 % karena masih ada satu tahap tes lagi yang harus aku
laksanakan yaitu Tes TKD CAT.
Pada siang harinya tanggal 20
Mei, sepupuku mengantarkanku menggunakan sepeda motor miliknya menuju Kantor
Balai Diklat Keuangan Yogyakarta. Kebetulan aku mendapatkan sesi pelaksanaan
tes pada siang hari setelah waktu dzuhur, sehingga pada pagi harinya aku bisa
sedikit bersantai sejenak. Ketika aku tiba dilokasi, suasana sepi masih nampak
dihalaman depan kantor. Hal ini patut dimaklumi saja karena waktu masih
menunjukkan jam 1 siang dan aku akan melaksanakan tes pada jam 3 sore sehingga masih
tersisa waktu 2 jam. Aku gunakan waktu yang tersisa ini untuk sedikit
berbincang dengan peserta lain yang satu kloter denganku. Dia mengungkapkan
rasa gugup ketika akan melaksanakn tes ini, lantaran dia belum pernah mengerjakan
soal tes TKD CAT sebelumnya. Ia juga mengungkapkan tidak mengetahui bentuk soal
yang akan diterimanya nanti seperti apa, apakah yang ia telah pelajari, atau
malah yang belum pernah sama sekali ia pelajari. Melihat langsung skor yang
diraih ketika tes selesai dilaksanakan, juga menjadi momok tersendiri baginya, karena
jika skor yang diraih memenuhi passing
grade maka masih ada harapan
diterima menjadi mahasiswa baru PKN STAN, tapi sebaliknya jika skor yang diraih
tidak memenuhi passing grade maka harapan untuk menjadi mahasiswa baru PKN
STAN akan pupus. Untuk ambang batas skor yang harus diraih oleh peserta yaitu
TWK 70, TIU 75, dan TKP 126, sehingga totalnya 271. Apabila ada peserta yang
tidak memenuhi passing grade diantara salah satu tipe soal, maka peserta
tersebut dipastikan tidak akan bisa diterima menjadi mahasiswa baru PKN STAN
2016. Namun apabila skor yang diraih peserta memenuhi passing grade , masih ada harapan baginya, karena skor yang
memenuhi passing grade akan di
ranking dari urutan teratas sampai terbawah untuk menentukan siapa yang masuk
kedalam 3650 besar.
Dan tak terasa waktu telah
menunjukkan jam 3 sore, dan kantor pun telah dipenuhi oleh para peserta yang
akan melaksanakan Tes TKD CAT pada sesi sore ini. Aku dan para peserta lain pun langsung diperintahkan oleh panitia untuk
segera memasuki ruangan tempat tes akan dilaksanakan. Tak lupa sebelum tes
dimulai, panitia memberikan prosedur yang berisi petunjuk cara pengerjaan soal
TKD CAT ini kepada para peserta diruangan lain. Dan setelah itu, baru para
peserta dipersilakan untuk memasuki ruangan lokasi tesnya masing-masing.
Beberapa waktu kemudian, aku pun keluar dari ruangan dengan perasaan gugup
karena ingin mengetahui ada di peringkat berapakah skor yang aku raih. Dan
setelah melihat layar monitor besar yang terpampang diluar ruangan, aku berhasil
mengetahuinya. Aku berada diperingkat 25 dalam satu ruangan, dimana satu
ruangan terdiri dari 30 peserta ujian. Untuk skor totalku adalah 335, dengan
rincian TWK 105, TIU 100, dan TKP 130. Aku tak mengetahui secara pasti apakah
skor yang aku raih tersebut berada dalam posisi aman untuk bisa meloloskanku
menjadi mahasiswa baru PKN STAN tahun ini, karena setelah aku melihat skor yang
diperoleh oleh peserta lain baik yang satu kloter denganku maupun peserta yang
telah melaksanakan tes hari kemarin, skor yang aku raih termasuk kecil.
Rata-rata skor yang diraih berkutat di angka lebih dari 350. Dan yang sedikit
aku sesali dari perolehan skor TKD milikku yaitu perolehan nilai TKP yang
kurang memuaskan yaitu hanya 130, hal ini mengingat dari semua peserta setelah
aku amati rata-rata skor TKP mereka lebih dari 150. Walaupun demikian, aku
tetap merasa bersyukur karena skor TKD yang aku raih telah mampu menembus passing grade yang ditentukan sehingga
nantinya skor yang aku peroleh akan memasuki fase pemeringkatan oleh panitia
dan masih mempunyai harapan untuk bisa diterima menjadi mahasiswa baru PKN
STAN. Dari perbincangan mulut ke mulut dan berita yang tersebar di media
sosial, tahapan tes yang paling menentukan peserta untuk lolos adalah di Tes TKD CAT ini, karena tes ini merupakan tes
kepegawaian untuk mengantarkan langkah peserta menjadi PNS di Kementerian
Keuangan nantinya, dimana pada tahun sebelumnya dilaksanakan setelah mahasiswa
lulus menempuh pendidikan di PKN STAN, namun kebijakan pemerintah mulai tahun
ini dilaksanakan pada saat rangkaian proses pendaftaran. Setelah selesai
mengerjakan tes, dan melihat hasilnya, aku langsung menuju tempat kos sepupuku
untuk mengemasi barang dan selanjutnya bersiap pulang ke Purwokerto.
Dan pada akhirnya hari yang
ditunggu-tunggu pun tiba, setelah mengalami penundaan selama 2 hari, akhirnya
pada tanggal 1 Juli 2016 hasil tes TKD pun diumumkan. Rasa cemas dan gelisah
selalu menghampiriku setiap melaksanakan aktivitas dalam menunggu pengumuman
akhir ini, hal ini lantaran skor TKD yang aku raih tidak begitu tinggi
dibandingkan dengan peserta lainnya, aku hanya bisa berharap kelulusan akhir
tidak hanya ditentukan hasil TKD semata, melainkan akumulasi dari seluruh
tahapan tes yang telah dilaksanakan. Ketika aku sedang mencari deretan abjad W
diantara nama-nama peserta yang dinyatakan lulus, alangkah terkejutnya
mengetahui nama WILLY AJI PANGESTU tidak ada di dalam daftar, sontak tubuhku
langsung melemas dan gairahku pun hilang. Padahal kebijakan pemerintah untuk
menambah jumlah kuota peserta yang diterima dari 3650 menjadi 4490 seharusnya
menjadi peluang besar untuk bisa diterima bagiku, setelah ditelusuri dari data
yang ada, jumlah peserta yang memenuhi passing grade pada saat tes TKD CAT
berjumlah 5817, dan ternyata memang benar bahwa penentuan akhir kelulusan
peserta adalah dari skor TKD CAT yang diraih.
Perjuangan yang telah aku lakukan
selama ini berarti sia-sia, aku tak bisa harus berkata apa kepada teman-teman
maupun keluargaku terkait hasil tes ini. Mereka semua sebetulnya sangat
berharap lebih kepadaku karena mengingat prestasiku yang begitu baik disekolah,
mereka semua yakin jika aku bisa menghadapi semua rangkaian tes masuk PKN STAN
ini dengan mudah, namun kenyataan yang harus dihadapi sangatlah memprihatinkan,
padahal segala persiapan telah matang dilakukan menjelang tes dilaksanakan.
Hari demi hari pun terlewati,
setelah hampir 3 hari aku terpuruk dengan hasil seleksi masuk PKN STAN, pada
akhirnya aku pun bisa menerima kenyataan dan realitas yanga ada. Aku pun hanya
bisa berpasrah kepada Allah SWT dengan hasil ini, aku menganggap ini adalah
cobaan yang diberikan olehNya kepadaku. Aku berkeyakinan bahwa rezeki sudah ada
yang mengatur, hal apapun yang menurut pandangan kita baik belum tentu menurut
Allah SWT baik bagi kita. Aku telah menjadikan langkahku yang gagal menembus
kampus Ali Wardhana sebagai bagian dari rangkaian kisah perjalanan hidupku yang
sayang untuk dilupakan begitu saja dan harus selalu dikenang.
BERSAMBUNG.